*MENGHADAPI PASUKAN MARINIR BELANDA SEORANG DIRI*
Mungkin pembaca sudah banyak tahu tentang seorang guru tarekat Naqsyabandiyah Al-Mudzhariyah yang bernama Al-Allamah Al-Arif Billah Almaghfurlah Syaikh KH Ali wafa Muharrar (wafat pada Tahun 1976). Seorang wali besar di Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep Jawa Timur, yang pada Tahun 1947, telah membuat heboh di lingkungan kecamatan itu.
Dulu pada zaman kolonial Belanda daerah Kecamatan Ambunten masih bernama Kawedanan Ambunten. Daerah ini, pada sekitar bulan Juli tahun 1947, juga menjadi sasaran pendaratan tank-tank amphibi pasukan marinir Belanda yang ingin merebut kembali Kemerdekaan Republik Indonesia.
Mungkin pembaca sudah banyak tahu tentang seorang guru tarekat Naqsyabandiyah Al-Mudzhariyah yang bernama Al-Allamah Al-Arif Billah Almaghfurlah Syaikh KH Ali wafa Muharrar (wafat pada Tahun 1976). Seorang wali besar di Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep Jawa Timur, yang pada Tahun 1947, telah membuat heboh di lingkungan kecamatan itu.
Dulu pada zaman kolonial Belanda daerah Kecamatan Ambunten masih bernama Kawedanan Ambunten. Daerah ini, pada sekitar bulan Juli tahun 1947, juga menjadi sasaran pendaratan tank-tank amphibi pasukan marinir Belanda yang ingin merebut kembali Kemerdekaan Republik Indonesia.