Sunday

TAUHID





Tauhid


1. "Barangsiapa dibukakan pintu kebajikan jas, maka maulah dia mencapai peluang itu, karena tidak diketahui kapan pintu itu ditutup melihatnya".  (Alhadits) Wahai manusia, capailah dan pelihar alah pintu hidu paku masih terbuka.  Mungkin dalam waktu dekat ini akan tertutup kembali dengan tercabutnya rohmu dari kerongkonganmu.  Peliharalah tingkah lakumu yang baik kamu masih bisa lakukan.  Peliharalah
pintu tobat, masuklah ke lorong-lorongnya masih terbuka untukmu.  Peliharalah pintu dosa karena pintu itu selalu terbuka untukmu, dan peliharalah p intu ke temanmu yang baik, sebenarnya pintu itu masih terbuka untukmu.Wahai hamba Allah, bangunlah dirimu dari sesuatu yang menggoncangkanmu, sucikanlah dirimu dari sesuatu yang mengotorimu, perbaikilah dirimu dari sesuatu yang merusakmu, jernihkan dirimun dari keruh kotormu, tahanlah dirimu dari kesenangan dunia yang kamu ambil, kembalilah untuk Tuhanmu yang kamu jadikan tempat pelarianmu.  Wahai hamba Allah, disana tiada apapun kecuali Zat Pencipta Azza wa Jalla. Maka, kamu sudah memiliki tempat bersama Allah, berarti kamu hamba-Nya.  Dan jika kamu merasa berada bersama mahluk, maka berarti kamu menjad i budak mereka.

2. Kebaikan itu tergantung dari pemberian-Nya, sedang keburukan terletak karena mengingkari-Nya. Jika kamu berusaha karena Allah semata,  maka kamu akan dekat  dengan Allah, dan Allah melihatmu sebagai balasan untukmu. Wahai hamba Allah, janganlah kamu mencari ganti dalam bentuk hitungan. Carilah pemberi nikmat kepadamu, janganlah mencari nikmat. Jika kamu mencari nikmat, maka nikmat itu tidak akan kamu temukan selamanya, sebaliknya jika kamu mencari Pemberi nikmat, maka itulah suatu kenikmatan.
3. Wahai hamba Allah, selamatkanlah jiwamu dar i dunia dan akher at, dan bebaskanlah jiwamu dar i selain Allah, niscaya rahmat akan berdatangan dari berbagai arah. Peliharalah Tuhanmu dar i berbagai penjuru jiwamu, tentu kamu akan selamat dari tipu daya iblis dan hawa nafsu. Sehingga : “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka”. (Al-Quran, al-Hijr : 42)
4. Wahai hamba Allah, dimanakah kamu letakkan rasa penghambaanmu kepada Allah Yang Hak ? Bawalah kemari rupa penghambaanmu yang benar, dan genggamlah rasa kecukupan dalam segala urusanmu. Kamu adalah hamba yang lari dari Tuhanmu. Kembalilah kepada- Nya, serahkanlah jiwa ragamu untuk Dia dan rendahkanlah dir imu dibawah per intah-Nya tanpa tawaran, terhadap larangan-Nya dengan menghentikan, terhadap ketentuan-Nya dengan sabar dan mener ima. Bila hal ini telah kamu sempurnak an dalam jiwamu,  maka
sempurnalah penghambaanmu,  lalu datanglah kecukupan untukmu dari Allah Azza wa Jalla.
5. Wahai hamba Allah, kamu diciptakan oleh Allah bukan untuk membuat kekacauan, bukan sekedar untuk permainan, bukan sekedar untu k makan, minu m, tidur dan kawin. Ingatlah bahwa hatimu melangkah menuju Allah satu langkah, maka cinta-Nya melangkah menuju kamu beberapa langkah.
6. Wahai hamba Allah, apabila kamu bersedia melayani-Nya kamupun akan dilayani-Nya, jika kamu berhenti Dia pun akan berhenti. Maka layanilah AllahYang Hak,  janganlah kamu sibuk mengur usi harta benda dunia lalu meninggalkan-Nya, atau karena kamu melayani pemimpin yang tidak bisa membawa mudharat dan manfaat. Mana bisa mereka memberimu ? Apakah mereka itu mampu memberimu apa yang tidak dibagi untukmu, atau menentukan pembagian sesuatu yang tidak dibagikan oleh Allah kepada kamu ? Tak ada yang perlu diistimewakan untuk mereka. Apabila kamu berpendapat bahwa pemberian mereka itu mendahului ketentuan-Nya, maka kafirlah kamu. Bukankah telah diketahui bahwa mereka itu bukan pemberi, bukan peno lak, bukan pencelaka, bukan yang Qad im, dan bukan Yang Akhir kecuali han ya Allah Yang Hak. Jika kamu berkata bahwa kamu mengetahu i hal itu, maka Bagaimana kamu tahu sedangkan kamu mendahulukan selain  Dia ? ´
7. Wahai manusia, barangsiapa yang meninggalk an pintu Allah Yang Hak, tentu menuju pintu manusia. Barangsiapa yang menyia-nyiakan jalan Allah dan naungan-Nya, tentu tunduk dijalan mahluk dan berlindung disana. Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikannya, tentu pintu- pintu yang menuju mahluk ditutup bagi dirinya, pember ian mereka diputus untuknya, sehingga semua  yang dari mahluk  itu tidak berguna bagi dirinya.
8. Wahai hamba Allah, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah dan janganlah kamu selalu mengerjakan perbuatan maksiat yang menyebabkan dosa besar, sucikan busana agamamu dari najis dengan air tobat, tetap bersama-Nya dan ikhlas disamping-Nya. Ketahuilah bahwa semua yang terjadi pada dirimu (yang bukan penyakit yang menimpa dirimu), semua itu datangnya dari Allah. Karena itu kembalilah kepada Allah dengan sepenuh hati.
9. Wahai hamba Allah, peliharalah ikhlas dalam beramal, luruskan pandanganmu dan per hatikan amalmu. Beramallah kamu karena Allah, jangan kar ena nikmat-Nya. Jadilah kamu seperti orang yang mencari ridlo-Nya semata. Carilah keridlaan-Nya sampai Dia member imu. Apabila Allah memberimu berarti kenikmatan dunia dan ak herat kamu peroleh. Di dunia bisa dekat dengan Allah, d iakherat bisa melihat Allah dan memperoleh balasan
sebagaimana yang Dia janjikan. Didunia kamu dapat mengenal-Nya melalui mata hatimu, sehingga jiwamu tenang, aman, sejuk, tidak susah, dan merasa cukup terhadap ketentuan-Nya yang ada padamu. Dan diakherat kamu dapat  melihat melalui mata kepalamu.
10. Wahai hamba Allah, yang dinamakan takut kepada Allah itu bukanlah takut kepada siksa- siksa-Nya, tetapi takut kepada Allah adalah merasa bahwa Allah selalu mengawasi segala perbuatan baik dan buruk, sehingga seseorang tidak berani dan takut melakukan kemaksiatan lalu tunduk dan patuh terhadap syariat-Nya.
11. Wahai hamba Allah, makanlah dan minumlah dengan makanan dan minu man yang diridloi Allah, dan per angilah hawa nafsu mu jangan sampai kamu han yut terbawa oleh kemauan hawa nafsu. Ketahu ilah bahwa dilangit dan dibumi tiada penguasa selain Allah Azza wa Jalla. Tiada Tuhan dan tiada penenang kecuali hanya Dia,  tiada penentu  atau pemutus kecuali Dia, tiada penguasa atau penakluk kecuali hanya Dia, dan tiada yang perkasa selain Dia. Maka ketahuilah melalu i mata hatimu dan batinmu bahwa Allah Azza wa Jalla adalah satu- satunya tempat  harapanmu, bukan kepada yang  lain.
12. Sesungguhnya cobaan itu banyak tetapi penangkalnya hanya satu demikian juga penyakit itu banyak tetapi penyembuhnya cuma satu, yaitu Allah Ta'ala. Wahai orang yang terkena penyakit  jiwa, serahkanlah jiwamu kepada dokter, dan kamu tak perlu berduka cita atas sesuatu yang dikehendaki padamu karena Allah  lebih penyantun kepadamu daripada dirimu sendiri. Jagalah dirimu dihadapan-Nya dan janganlah kamu membelakangi-Nya, karena kamu dapat melihat segala kebaikan dunia dan akherat hanya dari Dia semata.
13. Cinta kepada Allah menurut Imam Al-Ghazali adalah sebagai hasil dari makrifatullah. Oleh kar ena itu beliau berkata :  ³Ketahu ilah bahwa tajalli (memperoleh kenyataan) keagungan Allah membawa manusia khauf (takut) kepada Allah, tajalli kecantikan dan keindahan Allah membawa manusia kepada rindu, tajalli sifat Allah membawa manusia kepada cinta, tajalli Zat Allah membawa manusia kepad a tauhid. ´
14. Sesungguhnya kamu diciptakan hanyalah untuk menyembah Dia, karena itu jangan memper mainkan. Jalinlah hubungan dengan- Nya, jangan mempersibuk diri dengan yang lain, jangan mencintai-Nya merangkap mahluk. Jika kamu mencintai yang lain, cintailah atas dasar kasih sayang dan kelembutan. Kalau itu yang kamu kehendaki, tidaklah mengapa.Tetapi jika cintamu ke yang lain berdasar lubuk hati, janganlah kamu lakukan karena termasuk cinta batin, dan yang demikian itu tidak diperbolehkan.
15. Apabila pertolongan itu telah sempurna atasmu, maka datanglah  dunia  dan akherat menjadi pelayanmu tanpa paksa. Lintasilah pintu Tuhanmu dan tetaplah disana. Jika kamu tetap diam tak bergeming dari pintu itu, maka Allah Yang Hak berhubungan dengan jiwamu sehingga kamu dapat melihat lintasan- lintasan hawa, nafsu, lintasan hati, dan lintasan iblis. Dik atakan untuk mu :  ³Inilah lintasan yang benar, dan inilah lintasan yang batil ´.
Ketahuilah dari setiap bentuk ini menyimpan tanda yang bisa kamu kenali. Bila kamu telah sampai pada maqam ini, niscaya lintasan Al-Haq  datang padamu, mendidikmu, menetapkan, mendudukkan, menggerakkan,  menempatkan, memerintah, dan menegakkan kamu. Wahai hamba Allah, janganlah kamu mencar i penambah dan pengurang, karena setiap kepastian itu telah meliputi setiap individu. Tidak seorangpun diantara kamu kecuali baginya punya  manuskrip dan biografi penghitung.

No comments: